Permainan Tradisional Adalah suatu kegiatan yang di lakukan seseorang untuk mengisi waktu senggang pada masa jaman dahulu "dimana jaman belum terlalu modern seperti sekarang ini", seperti penjelasan singkatnya tentunya permainan ini dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan tentunya tidak memakan banyak biaya.
Hanya bermodalkan tanah lapang yang ada di banyak tempat "tentunya pada masa-masa dahulu" dan beberapa orang teman, serta peralatan yang seadanya dan sedikit kreatifitas maka permainan ini dapat di mainkan :D, tentunya dalam memaninkan permainan tradisional di sini tidak begitu memerlukan peraturan yang baku, peraturan ada dan menjadi ada seiring permainan itu berlangsung.
Berikut akan saya tampilkan beberapa Permainan Tradisional yang saya ketahui dan saya pernah mainkan tentunya.
1. Balap Karung
Entah dari mana permainan ini berasal, yang pastinya permainan ini begitu populer di kalangan masyarakat umum yang sering di jadikan sebuah perlombaan khususnya pada perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Ya hanya bermodalkan beberapa karung beras "Karung Goni" dan Lintasan Balap yang sederhana biasanya dengan menggunakan garis ataupun tali plastik dengan jarak sekitar 50-100Meter permainan ini sudah bisa di mainkan, tata cara permainannya ? Awalnya para peserta berdiri di garis start dengan Karung yang terlipat di Bawah nya, loh kok terlipat ? ya di sinilah titik penting dari permainan balap karung "Kecepatan" , setelah aba-aba permainan di mulai para pemain di tuntut untuk membuka / menemukan lubang karung secepat mungkin agar karung bisa di pakai "dipakaikan paka kedua kaki" dan melompat-lompat mengikuti jalur balapnya sendiri :D "dari titik star dan garis pembatas hingga mencapai titik start kembali".
Menentukan pemenangnya ? yang jelas siapa yang mencapai garis finish terlebih dahulu itulah pemenangnya, tentunya dengan tata cara melompat-lompat menggunakan karung :D bukan yang membawa lari karungnya :D.
2. Congklak
Congklak, pada saat ini mungkin namanya sudah jarang terdengar ya namanya saja permainan jaman dahulu, permainan yang sering di mainkan oleh kaum wanita pada era 80 - 90 an. Permainan ini mempunyai beragam nama tetapi dengan tata cara permainan yang tidak jauh berbeda. Di Jawa permainan ini lebih di kenal dengan nama congkak, ada pula yang menyebutnya dakon dan dhakonan . Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.
Permainan ini di mainkan dengan menggunakan wadah atau papan yang terbuat dari kayu dan kulit kerang / keong laut yang kecil sebagai bijinya ada pula yang menggunakan biji dari buah sebagai medianya. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri dari 14 lubang kecil dan 2 lubang besar yang masing-masing terletak pada ke dua ujung pada papan. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil pada lubang besar. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
referensi http://id.wikipedia.org/wiki/Congklak